Tanggal 14
februari adalah tanggal yang ditunggu-tunggu bagi setiap insan muda yang sedang
dimabuk asmara .. bagaimana tidak, tanggal 14 february adalah tanggal yang
diyakini oleh sebagian orang sebagai hari kasih sayang atau disebut juga hari
valentine. Dimana remaja-remaja saling bertukar bunga dan coklat kepada orang
yang mereka kasihi sebagai bukti kasih sayang mereka terhadap orang-orang
terdekat mereka .. namun tahukah kita bahwa sebenarnya sejarah hari valentine
itu benar-benar membingungkan, berikut beberapa versi sejarahnya yang saya dapatkan
dari berbagai sumber:
Versi Pertama :
Menurut tarikh
kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan
Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa
Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu babehnyanye hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian
kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan
korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan
berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan
menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal
bakal hari valentine.
Versi Kedua :
Menurut Ensiklopedi
Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang
suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
- pastur di Roma
- uskup Interamna (modern Terni)
- martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara
ketiga martir ini dengan hari valentine tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I,
pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai
martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya
peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja
menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Versi Ketiga :
Catatan pertama
dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah
pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari
adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis
pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis
di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on
Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan
every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana
untuk memilih pasangannya)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi
legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Versi Keempat
Valentine adalah seorang pendeta yang
hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin
oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut.
Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di
kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
So ..
Kalo ada orang atau
teman yang mengatakkan bahwa tanggal 14 februari adalah hari kasih sayang (Hari
Valentine) maka saya katakan bahwa sanya kasih sayang tu diberikan setiap
hari bukan hanya pada hari valentine.
0 komentar:
Posting Komentar